• +(0651) 21019
  • lpju@bandaacehkota.go.id
Dimintakan kepada seluruh Geuchik untuk mengecek data survey lampu pada gampong masing-masing, apabila data lampu tidak ada di dalam Aplikasi harap dilaporkan untuk dapat di proses perbaikan lampu pada Gampong anda, Terimakasih.

PROFIL


Visi 

Terang, Indah dan Nyaman

Misi

Memelihra dan menigkatkan penerangan jalan umum, mendukung model kota madani


Penerangan Jalan Umum (2009-2015)


Perubahan nomenklatur Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Banda Aceh tahun 2008 menyebabkan perubahan nama dan tupoksi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banda Aceh menjadi Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh dengan tambahan tupoksi baru yaitu mengelola Lampu Penerangan Jalan Umum yang sebelumnya merupakan tupoksi Bagian Umum Sekretariat Pemerintah Kota Banda Aceh.
Bidang Pertamanan dan Hutan Kota menjadi penanggungjawab pengelolaan lampu penerangan jalan umum. Semua alat listrik,  dua unit armada dan sejumlah personil diterima dari Bagian Umum pada Tahun 2009.
Evaluasi dan penyesuaian berbagai hal mulai dilakukan oleh manajemen baru terutama evaluasi tagihan rekening listrik disesuaikan dengan kondisi lampu di lapangan, beberapa Nomor Kontrak (NK) pada tagihan dihilangkan karena lampu sudah tidak berfungsi, namun beberapa NK tidak terdeteksi dengan jelas kondisi lapangan karena alamatnya lampu tersebar. Teknis penggajian dan waktu kerja tim lapangan disesuaikan dengan kondisi di dk3, dalam perjalanan beberapa tenaga dari bagian umum memilih untuk kembali bekerja pada bagian umum sekretariat Pemko Banda Aceh dengan berbagai pertimbangan.
Perhitungan pemakaian arus listrik lampu penerangan jalan umum menggunakan tarif abonemen sesuai daya terpasang, data jumlah lampu terpasang tidak dapat dibuktikan dengan baik sehingga menimbulkan keraguan atas tagihan listrik bulanan. Kondisi ini menjadi tantangan untuk melaksanakan survey bersama dengan pihak PT. PLN.
Pemasangan Kwh meter menjadi pilihan yang tepat untuk mengukur pemakaian arus terutama untuk lampu median/berm jalan yang sudah memiliki jaringan listrik sehingga tidak butuh biaya besar untuk pemasangan alat ukur tersebut.
Koordinasi terus dilakukan denga pihak PLN untuk mencari berbagai alternatif yang dapat dilakukan dalam pengelolaan lampu penerangan jalan umum, benturan kenapa terjadi dengan pihak PLN baik mengenai tagihan listrik maupun masalah lapangan, komunikasi terus dilakukan baik melalui surat maupun rapat.
Komunikasi yang mudah dengan tim lapangan merupakan masalah utama dalam mengelola personil lapangan sehingga mudah dan cepat dalam memberi arahan. Penggunaan Hendy talkie merupakan pilihan yang tepat untuk mendukung komunikasi lapangan, pengaktifan repeater Dk3 yang sudah lama tidak berfungsi oleh tim penerangan jalan umum menjadi pemicu semangat tim pju dalam melaksanakan tugas dilapangan.
Jumlah alat listrik yang lumayan bangak membutuhkan gudang penyimpanan untuk keamanan dan kemudahan dalam mengelola alat tersebut. Gedung bantuan China menjadi pilihan tempat penyimpanan yang sebelumnya merupakan ruang rapat monev. Luasan ruangan yang cukup memadai sehingga memudahkan dalam pengatuaran peletakan berbagai Jenis alat listrik baik yang di terima dari Bagian Umum maupun pengadaan baru.
Pelayanan pemeliharaan lampu penerangan jalan umum dilakukan menurut daftar urut laporan yang masuk ke tim, baik yang dilaporkan melalui surat, telfon, sms maupun melalui lisan.
Perhitungan tarif listrik dengan Meterisasi jauh lebih murah dibandingkan dengan tarif abonemen sesuai daya terpasang. Kondisi ini menjadi pendorong dalam berupaya melaksanakan Meterisasi untuk semua lampu penerangan jalan umum termasuk lampu jalan lingkungannya Gampong.
Melihat kondisi pembangunan dan kebutuhan penerangan jalan umum di Kota Banda Aceh akan semakin meningkat, maka upaya penghematan harus dilakukan yaitu meterisi, dimming sistem dan mengganti lampu mencuri dengan lampu yang hemat energi dengan pencahayaan yang optimal.
Lampu LED merupakan pilihan yang tepat untuk teknologi saat ini yang hemat energi dengan jam nyala yang lebih lama dibandingakan lampu mercury, walaupun harganya masih tergolong mahal, namun hemat tagihan bulanan dan pemeliharaan.
Pemasangan Kwh meter mulai dianggarkan pada tahun 2010 baik dengan dana Apbk maupun OTSUS.  Dana OTSUS pertama yang dikelola oleh Distamben Aceh digunakan untuk kegiatan pemasangan jaringan listrik dan Kwh meter pju jalan lingkungan Gampong. dilanjutkan pada tahun 2013, 2014 dan 2015 sehingga 13 gampang sudah termeterisasi. Kegiatan ini terus dilanjutkan sesuai dengan anggaran yang tersedia.
Pengadaaan lampu LED mulai dilakukan pada tahun 2014 untuk menggantikan lampu mencuri  sebanyak 22 unit dan 220 unit pada tahun 2015 serta akan terus dilanjutkan pada tahun anggaran berikutnya sesuai dana yang tersedia sebagai upaya penghematan secara berkelanjutan.
Upaya lain untuk penghematan adalah dengan pengaturan jam nyala atau dimming padam menggunakan teknologi yang sederhana dengan meredupkan/mematikan sebagian lampu pada jam tertentu dengan pertimbangan berkurangnya kebutuhan penerangan pada saat berkurangnya aktivitas masyarakat pada ruas jalan tertentu. Kegiatan ini mulai dilaksanakan pada tahun 2013, 2014 dan 2015 yaitu pada jalan Sultan Isakandar Muda. Kegiatan ini dapat menghemat daya mencapai 25% per bulan.
Survey bersama dengan paihak PLN untuk penyesuaian daya pada tagihan bulanan untuk NK lampu tersebar menjadi kunci utamanya dalam penghematan dengan menghapus NK yang tidak sesuai kondisi lapangan. Survey bersama pernah diupayakan pada tahun 2010, namun pihak PLN tidak bersedia karena tidak tersedianya anggaran, tim PJU melakukan survey sepihak untuk memastikan jumlah lampu yang terpasang. Pada tahun 2015 survey bersama terlaksana denga baik dengan hasil 5 Kecamatan terjadi penambahan daya dan 4 kecamatan terdapat penurunan daya serta 8 NK harus ditutup/dihapus. Penyesuaian daya pada daftar tagihan bulanan akan dilaksanakan apa tahun 2016.
Data lampu penerangan jalan umum hasil survey bersama tahun 2015 menjadi  acuan dasar pengelolaan lampu penerangan jalan umum baik untuk pemeliharaan maupun untuk langkah pengembangan selainjutnya.
Pelibatan masyarakat dalam melaksanakan program pemerintah, menjadi tren masa kini yang dinilai dapat menjadi faktor penunjang keberhasilan sebuah program. Menyiakapi hal tersebut, tim pju telah membangun aplikasi berbasis web dalam mengelola lampu penerangan jalan umum yang dapat di akses oleh masyarakat untuk melaporkan kondisi lampu di setiap Gampong. Mulai awal tahun 2017 tim PJU telah melakukan survey pendataan sekaligus oenomoran lampu penerangan jalan di Kota Banda Aceh. Survey ini bertujuan untuk update data titik lampu dan memudahkan masyarakat dalam melaporkan permasalahan lamlu dengan adanya nomor pada masing-masing lampu. Data hasil survey ini akan menjadi data pada aplikasi ini.